Tuesday, April 25, 2017

Pengalaman Pertama Naik Pesawat

Assalamualaykum universe ^^,
Kali ini aku mau berbagi pengalaman selama PTT Daerah di Halmahera Utara. Semoga bermanfaat ☺

Pengalaman PTT Daerah Halmahera Utara -PART 1-

4 April 2017
06.30 WIB Berangkat menuju bandara Juanda Surabaya (SUB) bersama adik nomor 2 (Furqan) dan orang tua. 07.00 WIB Sesampainya di Juanda, aku dan adik berpamitan dan berpisah dengan orangtua. Ohya aku berangkat ke Halmahera ditemani adik, takutnya butuh sesuatu atau apa gitu, daripada sendirian bawa barang-barang di tempat asing kan juga menakutkan. Yah sekalian menemani masa adaptasi awal di sana nanti. Nah berhubung aku dan adik belum pernah naik pesawat sebelumnya, alhasil kita menjadi ahli bertanya. Namun tetap saja ada yang tipu-tipu.

Aku bertanya ke orang yang pakai seragam -belakangan baru tahu kalau itu bukan seragam pegawai bandara- dimana tempat check in bagasi. Lalu dia membawa koperku ke atas sebuah mesih (mirip meja). Aku pikir itu alat untuk nimbang berat koper, ternyata itu alat yang mengeluarkan semacam tali untuk pengikat koper. Aku masih belum paham. Aku tanya ke petugas berseragam itu, saya tambah berapa harga bagasinya?. Dia bilang Rp40.000. Setelah aku bayar aku diarahkan ke loket nomor 12 atau 21 ya, aku lupa. Nah disinilah sebenarnya tempat check in bagasi yang sebenarnya. 

Saat aku tanya nambah bagasi berapa, petugas di sana menjawab kalau aku tidak perlu membayar, karena masih dalam batas free yang diberikan maskapai. Lah, terus bayar di petugas yang tadi itu apa dong. Ternyata itu adalah biaya pengamanan bagasi. Ya Allah. Padahal koperku sudah dikunci rapat. Jadi buang-buang uang kan. Aku lihat sekeliling, hampir ngga ada koper penumpang lain yang diikat dengan tali seperti punyaku. Mungkin aku lagi apes. Semoga teman-teman yang baru pertama kali naik pesawat sepertiku bisa belajar dari pengalaman ini. Hehe.

Ibuku minta agar selalu mengabadikan setiap perjalanan. Mungkin ini berguna bagi yang pertama kali naik pesawat. Berikut dokumentasi dan alur setelah masuk bandara Juanda untuk tujuan lokal.

Check in tiket dan bagasi
 Setelah check in akan mendapatkan boarding pass.
Boarding Pass

Selanjutnya menuju Gate 3-4, sesuai yang tertulis pada tiket dan boarding pass.
Gate 3-4

Setiap memasuki ruangan check in atau gate, harus melewati pemeriksaan scan (yang kedua kali, setelah sebelumnya di pintu masuk awal).

 Laptop dikeluaran dari tas, diletakkan pada nampan, selanjutnya diletakkan pada scanner berjalan. HP dan dompet dimasukkan tas. Sabuk, topi dan jaket diletakkan pada nampan lalu scanner berjalan.

Ruang Tunggu Gate 3-4

Landasan (tampak dari dalam ruang tunggu)

Setelah ada panggilan nomor penerbangan kita, maka siap untuk menuju pesawat. Jangan coba-coba datang mepet jadwal penerbangan ya, karena Gate akan ditutup, meskipun kamu sudah check in tiket.


Bis penumpang untuk mengantar menuju pesawat

Porsi berdiri lebih banyak daripada duduk

Naik bis hanya 3 menit sudah sampai pesawat

Bagian dalam pesawat, nomor kursi ada diatas kursi, tepatnya di bagasi atas kursi. Nanti diarahkan sama pramugarinya.

Wefie dulu sama adik. Harap maklum, pertama kali naik pesawat. Hehe.

11.50 WITA Kami transit di Bandara Sam Ratulangi Manado (MDC). And Delay selama 1 jam. Ditambah bekal makanan kami tertinggal di pesawat. Sepertinya jatuh di bawah kursi, tapi kami tidak sadar kalau jatuh. Jadi kami beli lagi suplay gizi di bandara. Ya tahu sendiri harganya pasti berbeda, hehe.



14.00 WITA berangkat menuju Galela
16.10 WIT Tiba di Bandara Galela (GLX). Kami berdua dijemput pegawai puskesmas. Yap sesuai dugaan, dijemput dengan mobil Ambulans. Kami menuju ibukota kabupaten Halmahera Utara, yaitu Tobelo. Kami menginap di hotel yang telah disiapkan oleh dinkes Halmahera Utara.



Karena kelaparan, kami makan dulu. Kami memilih warung nasi yang sekiranya memiliki menu masakan Jawa. Dan benar saja ternyata penjualnya asli Lamongan, Jawa Timur. Kota tetangga, hihi. Jam 18.00 WIT disini masih terang benderang. Kalau di Surabaya pasti sudah gelap ini.


Disini semi prasmanan. Bertiga habisnya 87.000. dimana kalau dibandingkan dengan warung nasi di Surabaya mungkin sekitar 50.000. Belakangan baru tahu, kalau selain ikan, harga bahan makanan disini lebih mahal dibanding di Jawa.

Irfan, yang menjemput kami (sebelah kanan duduk sendiri)

Setelah makan, Irfan pulang ke Galela dan kami kembali ke hotel. Kami istirahat. Meskipun di pesawat hanya duduk-duduk saja, tapi melelahkan juga. Selamat beristirahat.