Sunday, June 14, 2020

(PART 2) My VBAC Journey - Pengalaman Melahirkan Normal Setelah Riwayat Caesar : BIRTH STORY

Melanjutkan cerita sebelumnya My VBAC Journey Part 1 : BEHIND THE SCENE
Yang ingin tahu ikhtiar di balik VBACku, bisa buka link part 1 ya. 

BIRTH STORY

Tiap kehamilan punya ceritanya masing2. Kalau kehamilam pertama sempat 2x mengalami abortus iminens. Di kehamilan ini 2x mengalami PUPPS (Pruritic Urticarial Papules and Plaques of Pregnancy). Apa itu? Cuss googling aja ya. Mari langsung ke cerita inti.

25-26 Maret 2020
Keluar lendir darah dari jalan lahir. Masih melanjutkan aktivitas seperti biasa.

27 Maret 2020
Masih masuk kerja shift pagi. Pinggang terasa kram tidak seperti biasanya. Ga ada feeling kalau mau melahirkan. Tetap aktivitas seperti biasa.
Ba'da maghrib perut terasa seperti nyeri haid tapi polanya sudah 5-1-1. Jam8 coba ke bidan, memastikan ini namanya kontraksi atau bukan *maklum belum pernah merasakan rasanya kontraksi seperti apa. Kata beliau betul, tapi dicek belum ada pembukaan. Suruh pulang dulu dan dipantau terus polanya. Saya pakai aplikasi penghitung kontraksi (bisa lihat di gambar). Pulang ke rumah langsung istirahat. Dengerin Murottal sampai ketiduran.

28 Maret 2020
01.00 Pola tetap 5-1-1 tapi sudah ga bisa tidur nyenyak. Tiap kontraksi datang, main gym ball supaya nyerinya berkurang.

02.30 Gym ball pun tidak membantu. Memutuskan menghubungi bu bidan. Diminta ke klinik. Nitipin mas ayyas dulu ke bumer.

03.30 Tiba di klinik. VT buka 2. Dibantu rebozo suami dan bubid. Diminta rest smart (tidur miring, salah satu kaki dinaikkan ke peanut ball spy panggul tetap terbuka)

05.00 Bangun. Sempat muntah 2x. Suami buatin air madu hangat, sambil ngemil kurma. Sholat subuh. Main gym ball. Murottal always On. Tiap gelombang rahim datang, suami selalu ingatkan untuk nafas perut. Ga tahu kenapa kok mesti lupa/salah. Kalau sudah hampir menyerah, nanti suami mengingatkan sambil tekan2 pinggang, "Alhamdulillah dinikmati dik, bisa jadi penggugur dosa, bersyukur adik bisa merasakannya, di surga ga ada loh orang melahirkan."

07.30 Tiba2 ada reflek ingin mengejan. VT buka 8. Nah ini nih ambyar latihan nafasnya. Kadang ya reflek aja gitu. Suami menuntun, diriku kembali atur nafas yg bener. Bubid bilang gpp kl ga bisa nahan, nanti biasanya ketubanx yg pecah. Dan benar, ketuban pecah. Pembukaan lengkap. Ditawari bubid mau lahiran posisi apa. Jongkok, berdiri, setengah duduk, baring terlentang atau apa, bebas senyamanx ibu aja. Saya udah ga bisa mikir, terserah bubid aja ngaturnya gimana. Kontraksix rapet banget, kepala adik turun cepet. Akhirnya posisi bersandar di suami. Suami duduk di belakang saya, sambil berpegangan tangan.

07.45 Alhamdulillah, Allahu Akbar, atas izin Allah, dik Ahza lahir sehat dan menangis kuat. Diletakkan di dada saya dan dilakukan IMD. Dilakukan DCC (Delayed Cord Clamping)/Penundaan pemotongan tali pusat. Setelah selesai, suami diminta memotong tali pusat bayi.


  




Afirmasi positif yang saya buat kemarin :
Bayiku sehat
Lahir di pagi hari
Lahir di hari sabtu (maksudx biar pas aqiqah keluarga bisa kumpul pas weekend, bisa menginap, tp tyt ada wabah, ga jadi kumpul2nya, aqiqah ditunda)
Lahir sebelum HPL
BB di bawah 3 Kg (BB mas Ayyas 3,2 kg, BB dik Ahza 2,8 kg)
Proses melahirkan cepat
Perineum utuh
Tidak di episiotomi
Bisa IMD
Suami mendampingi dari awal hingga akhir

Alhamdulillah semua Allah ijabah, kecuali bagian perineum utuh, jadinya robek alami grade 2. PR banget utk persalinan berikutnya nafas perut harus udah auto pilot dan perineum massage lebih rajin lagi.



Pesan untuk para suami. Suami harus selalu waras ya kalau mendampingi istri melahirkan, jangan malah ikut bingung. Harus sudah tahu apa yang akan dilakukan, tanpa harus diminta dulu. Suami bukan penonton ya, suami juga pemeran utama saat hari H. Kalau ada apa-apa dg istri dan debay, yang pegang keputusan nanti suami loh. Yuk sama2 belajar.

Alhamdulillah terima kasih atas doa baik teman-teman untuk saya dan keluarga. Semoga teman-teman yang belum memiliki anak, segera Allah berikan amanah, dan bagi yang akan melahirkan, semoga Allah berikan kemudahan. Aamiin yra.

Kesimpulan akhir dari saya : Sekali SC, selanjutnya TIDAK selalu SC ☺

(PART 1) My VBAC Journey - Pengalaman Melahirkan Normal Setelah Riwayat Caesar : BEHIND THE SCENE

BEHIND THE SCENE

Apa itu VBAC?
Vaginal Birth After Caesarian (VBAC) artinya melahirkan secara spontan pervaginam (biasa disebut ibu2 dg melahirkan secara normal), setelah proses operasi caesar pada kelahiran sebelumnya.

DISCLAIMER
Saya hanya pelaku VBAC semata, tidak ada kaitan dengan gelar pendidikan yang saya miliki. Sekedar sharing pengalaman pribadi karena banyak teman2 yang menanyakan hal ini kepada saya. Dan permintaan suami supaya banyak yang bisa mengambil ilmunya. Boleh jadi ada salahnya, tapi semoga bisa diambil hikmahnya.

FYI, persalinan pertama saya, Mei 2018, SC atas indikasi PEB (Pre Eklamsia Berat), usia kehamilan 40 minggu. Tekanan darah saya baru kembali normal setelah anak berusia 3 bulan.
Persalinan kedua, Maret 2020, VBAC, usia kehamilan 37 minggu.

Kenapa judulnya saya buat behind the scene, bukan birth story?
Karena disini yang ingin saya tekankan adalah proses/ikhtiar VBAC yang saya lakukan, bukan pada hasil akhirnya, karena hasil akhir adalah ranah Allah dengan Qodo' dan Qodar-Nya. Tugas kita hanya berusaha maksimal, selanjutnya tawakal.

Ilmu sebelum amal
VBAC bukan cuma modal niat. Hamil 9 bulan ngapain aja? Ada ilmu yang harus dipelajari dan diamalkan. Jangan sampai proses hamil dan melahirkan yang harusnya menjadi memori yang indah, malah menjadi traumatis bagi ibu dan atau ayah (otomatis pada bayinya juga).

Step by Step VBAC
*yang sudah saya lakukan
**info dari berbagai sumber

1. Niat
    Niatnya apa mau VBAC. Kalau cuma buat buktiin ke netizen bisa lahiran normal, mending urungkan aja, belum mulai aja udah niat ga bener mau pamer2. SC itu jg mulia dan terhormat kok, kalau dilakukan dg 3 Tepat (Tepat Indikasi, Tepat Waktu, Tepat Niat).
Selanjutnya tularkan niat VBAC tadi kepada suami dan support system lainnya. Sounding perlahan sampai semua mendukung niat kita.

2. Healing Trauma
    Selesaikan trauma pada persalinan sebelumnya (bila ada). Terima dan ikhlaskan apa yang sudah terjadi. Pastilah ada hikmah positif dibaliknya. Mulai lembar yang baru.

3. Belajar
    Pelajari penyebab SC sebelumnya, cari tahu pencegahannya, cari tahu juga apa yang harus dilakukan kalau kejadian berulang. Pelajari apa2 saja yang harus dilakukan selama 9 bulan ke depan.
    Ikuti kelas persiapan VBAC. Ajak suami juga supaya satu frekuensi. Saat hari-H nanti, suami bisa menjadi pendamping persalinan (doula) yang terbaik. Saya (saat UK 6 bulan) dan suami pernah mengikuti kelas prenatal gentle yoga couple bersama bidan yesie. Biaya 500rb selama 2jam terkesan mahal ya, tapi sungguh itu worth it banget, dan membuat suami jadi melek bahwa mempersiapkan persalinan yang nyaman minim trauma adalah kerja tim berdua. Alhamdulillah, now we're a team.

4. Berada dalam Lingkaran Energi Positif
    Dukungan dari suami dan keluarga. Follow influencer VBAC, diantarax di Facebook ada VBACTanyaSaya, di instagram ada @ceritavbac @bidankita @griyabundasehat, dll. Bergabung dalam grup VBAC, ada grup telegram dan grup Whatsapp. Diskusi saat kunjungan ke provider (nakes) yang bersedia mendukung proses VBAC kita. Cari sampai dapat ya kalau bisa.

Sedikit cerita, kemarin konsul ke 4 Sp.OG.
1. Salah satu tim founder persalinan maryam PAZ >> acc VBAC, diberi obat utk mencegah preeklamsia berulang, ga diminum krn ga kuat di lambung. Lokasi jauuuh (34 KM dari rumah), mengurungkan niat mau lahiran disini. (Saat TM1)
2. RS XXX >> Langsung menjudge harus SC lagi, alasanx jarak lahir kk dan adik di bawah 2 tahun. (Saat TM2)
3. Konsultan, gurunya para PPDS >> acc VBAC, asal bayi masuk panggul. (Saat 32 Minggu)
4. Konsulen >> acc VBAC. Kurang lebih beliau bilang begini, memang secara teori kalau jarakx dibawah 2 tahun SC lagi, Tapi saya lihat2 dulu kondisi ibu dan bayi, kalau kemungkinan besar bisa per vaginam, ya harus dicoba. Ini plasentax bagus mudah lepas. Posisi bayi tengkurap, sudah dibawah (posisi optimal). Tinggal tunggu masuk panggul aja. Tekanan darah ibu juga normal. Tidak ada komplikasi. (Saat 36 Minggu)

5. Istiqomah
Lakukan ikhtiar dg rutin. Buat To Do List Harian biar ga males dan lupa. Contoh yang saya buat, bisa lihat gambar ya.


Angka 1 dan seterusnya mewakili tanggal harian. Tinggal isikan tanda centang atau jumlah yang sudah dilakukan. misal squat 100x. perineum massage centang (V), dll.

Untuk ikhtiar VBAC yang saya lakukan ada aspek nutrisi, fisik dan psikis.

5.1 Nutrisi
"YOU ARE WHAT YOU EAT"

> Konsumsi Tinggi Protein.
Setiap hari selalu konsumsi protein, seperti ikan, tahu, tempe, telur, daging, dll. Gonta ganti terus, karena saya orangx suka bosenan. Kalau yg mau rutin konsumsi telur tiap hari juga bisa.

> Tinggi Antioksidan, Vit. C, Kolagen dan nutrisi lainnya yg didapatkan dari Sayur & Buah.
Saya setiap hari konsumsi kurma dan madu. Bagusnya sih kurma ruhtob ya, sesuai dg kisah persalinan Maryam, tapi krn harganya yang belum terjangkau, saya menggunakan kurma sukari.
Menghindari konsumsi sayuran mentah, spt lalapan.
Khusus yg punya tekanan darah tinggi atau riwayat preeklamsia, bisa coba konsumsi buah naga, ini saya disarankan oleh dokter obgyn konsultan. Beliau sering menangani pasien2 seperti saya, dan kebanyakan tekanan darah bisa stabil dg konsumsi buah naga.

> Terhidrasi dengan baik (min. 2L/hari)
karena tubuh kita mengandung 60-70% cairan. otot yang kering tentunya cenderung lebih gampang 'crack' dibanding yg lembab terhidrasi dengan baik.
*cara gampang mengetahui kecukupan cairan salah satunya dr warna pipis. makin bening jernih (tidak berwarna kuning) berarti makin bagus.

> Say NO to junk food, MSG, dll.
Batasi konsumsi makanan yang kurang bergizi, misal in**mie, c*iki, cilok, sempol, popcorn, dll.

5.2 Stretching - Strengthening
"YOU ARE WHAT YOU DO"

Stretching (Penguluran) - Strengthening (Penguatan) :
> Breathing exercise: Nafas Perut

> C-Scar Massage
lakukan segera setelah SC dengan jarak 5-8cm sekitar jahitan, setelah 6 minggu (healing periode) bisa dimulai untuk dimassage tepat pada jahitannya *gerakan senyamannya (atas-bawah; kanan-kiri; memutar.. perlama di bagian yg dirasa lebih tegang/keras).. sampai skrg terkadang masih saya lakukan, lumayan banget bisa ngurangi rasa kram/clekit2 di bekas SC

> Exercises/Senam/Yoga dll
*otot yang terbiasa digerakkan dan terlatih secara bertahap tentunya semakin lebih kuat & elastis.
Senam hamil/ yoga juga bisa membantu posisi bayi optimal dan mempersiapkan otot rahim dan panggul menghadapi persalinan. Biar lentur, lancar, luncur tentunya.
Saya biasa ikut kelas yoga seminggu sekali. Lalu keseharianx lihat youtube.
Di bawah nanti akan saya beri link channel youtube yang saya ikuti.
Kalau lelah, boleh istirahat, pahami batasan tubuh sendiri. Ganti dg kegiatan lain yang lebih ringan, atau mengurangi porsi latihan. Jadi ga ada alasan bolos latihan karena capek pulang kantor atau urusan domestik ya.

5.3 Psikis/Fikiran
"YOU ARE WHAT YOU THINK"
Afirmasi positif, Stress Management, Hypnosis.

    Terakhir, banyak berdo'a dan mendekat kepada Allah. Perbanyak amalan2 sunnah dan perbaiki kualitas amalan wajib. Semoga Allah mudahkan proses teman2 yang sedang hamil atau yang berencana hamil. Aamiin.


Kembali ke cerita saya, setelah melakukan semua ikhtiar di atas, bagaimana hasilnya?
Next klik link berikut :  (Part 2) My VBAC Journey : BIRTH STORY


Link Youtube :
Perineum Massage
Squat
Endorfin Massage
Birthing Ball
Rebozo
Yoga 1
Yoga 2
Yoga 3
Yoga Couple bersama Suami