Menurut ACOG,
perawatan pranatal adalah suatu program perawatan antepartum paripurna yang
melibatkan pendekatan terpadu terhadap perawatan medis dan dukungan psikososial
yang secara optimal dimulai sebelum konsepsi dan berlanjut sepanjang periode
antepartum. Program komprehensig ini mencakup : (1) Perawatan Prakonsepsi (2)
Diagnosis dini kehamilan (3) Evaluasi Pranatal Awal (4) Kunjungan Pranatal
Lanjutan (follow-up).
A.
Perawatan Prakonsepsi
Program perawatan prakonsepsi yang
menyeluruh memiliki potensi membantu wanita dengan mengurangi resiko, mendorong
gaya hidup sehat, dan meningkatkan kesiapan menjalani kehamilan.
B.
Diagnosis Kehamilan
Gejala dan Tanda
Berhentinya Haid. Penghentian mendadak
haid seorang wanita sehat usia subur yang sebelumnya mendapat haid spontan,
siklis, dan teratur merupakan isyarat kuat kehamilan. Namun amenorea bukan
merupakan indikasi yang handal untuk kehamilan sampai 10 hari atau lebih sejak
awal terlambat haid. Jika terlambat hingga dua siklus haid, kemungkinan
kehamilan jauh lebih besar.
Perubahan pada Mukus Serviks. Pada foto
mikrograf mucus yang mengering didapatkan gambaran daun pakis pada hari ke-7
sampai ke-18 siklus haid, karena kaya
akan natrium klorida yang dihasilkan estrogen. Sedangkan saat seseorang hamil,
maka yang muncul adalah pola manik-manik yang merupakan khas efek dari
progesteron.
Perubahan Payudara. Pada minggu-minggu
awal kehamilan, wanita sering merasakan parastesia dan nyeri payudara. Setelah
bulan kedua, payudara membesar dan memperlihatkan vena-vena halus dibawah
kulit. Putting menjadi lebih besar, gelap dan tegak. Setelah beberapa bulan
pertama, pemijatan lembut pada putting, menyebabkan keluarnya kolostrum. Di
areola (pigen sekitar putting) tersebar sejumlah tonjolan kecil, kelenjar Montgomery, yaitu kelenjar sebasea
hipertrofik.
Mukosa Vagina. Mukosa vagina biasanya
tampak merah keunguan atau agak gelap dan mengalami bendungan-tanda
Chadwick.
Perubahan Kulit. Peningkatan pigmentasi
dan perubahan striae abdomen (tidak selalu terjadi pada kehamilan).
Perubahan pada Uterus. Selama beberapa
minggu pertama kehamilan, penambahan ukuran uterus terutama terbatas pada garis
tengah anteroposterior. Pada minggu ke-12, korpus uterus hampir membulat dengan
garis tengah rerata 8cm. Pada pemeriksaan bimanual, organ ini terasa lembut atau
elastic dan kadang menjadi sangat lunak. Pada usia haid 6-8 minggu, serviks
teraba padat yang berbeda dari fundus yang kini lembut dan isthmus yang
melunak- tanda Hegar.
Saat auskultasi, dapat terdengar uterine soufflé pada bulan-bulan
terakhir kehamilan. Ini adalah bunyi lembut bertiup yang sinkron dengan nadi
ibu. Bunyi ini dihasilkan oleh mengalirnya darah melalui pembuluh-pembuluh
uterus yang melebar dan paling jelas terdengar di bagian bawah uterus.
Sebaliknya, funic soufflé adalah
bunyi bersiul tajam yang sinkron dengan nadi janin. Bunyi ini dihasilkan oleh
derasnya darah yang mengalir melalui arteri umbilikalis dan mungkin tidak
selalu terdengar.
Perubahan pada Serviks. Serviks menjadi
semakin lunak seiring dengan kemajuan kehamilan (atau karena penggunaan
kontrasepsi estrogen-progestin).
Persepsi Gerakan Janin. Primipara dapat
merasakan gerakan janin pada usia 18-20 minggu, sedangkan multipara 16-18
minggu.
Uji Kehamilan
Deteksi hCG (human Chorionic Gonadotropin) dalam urin
dan darah ibu merupakan dasar bagi uji endokrin kehamilan. Molekul hCG adalah
suatu heterodimer yang terdiri dari dua subunit tak sama, yang dinamai dan ,
yang berikatan secara non-kovalen. Subunit a identik dengan yang terdapat pada
LH, FSH, dan TSH. hCG mencegah involusi korpus luteum, tempat utama pembentukan
progesterone selama 6 minggu pertama.
Sel-sel trofoblas menghasilkan hCG dalam
jumlah yang meningkat secara eksponensial setelah implantasi. Dengan
pemeriksaan yang sensitif, hormon ini dapat dideteksi dalam plasma atau urin
ibu pada 8-9 hari setelah ovulasi. Kadar hCG serum meningkat dari hari
implantasi mencapai puncak pada 60-70 hari. Setelah itu, konsentrasi menurun
perlahan sampai nadir tercapai pada sekitar 16 minggu.
Deteksi Kehamilan dengan Sonografi
Pemakaian sonografi transvagina merupakan revolusi
pencitraan kehamilan dini serta pertumbuhan dan perkembangannya. Sedangkan
sonografi transabdomen baru dapat memperlihatkan kantung gestasi setelah usia
4-5minggu. Setelah 6 minggu, gerakan jantung akan terlihat. Hingga 12 minggu,
panjang puncak kepala-bokong dapat digunakan untuk memprediksi usia gestasi.
C.
Evaluasi Pranatal Awal
Tujuan: (1) Mendefinisikan status kesehatan ibu dan
janin (2) Memperkirakan usia gestasi (3) Memulai rencana untuk perawatan
kebidanan berkelanjutan.
Catatan Pranatal
Definisi
Nuligravida:
Seorang wanita yang saat ini tidak hamil dan belum pernah hamil.
Gravida:
Seorang wanita yang saat ini hamil atau dahulu pernah hamil, tanpa memandang
hasil akhir kehamilan. Primigravida,
kehamilan pertama. Multigravida,
kehamilan berikutnya.
Nulipara:
Seorang wanita yang belum pernah menyelesaikan kehamilan melewati gestasi 20
minggu.
Primipara:
Seorang wanita yang pernah satu kali melahirkan bayi yang lahir hidup atau
meninggal dengan perkiraan lama gestasi 20 minggu atau lebih. Dahulu, ambang berat lahir 500 g digunakan
untuk mendefinisikan paritas. Ambang ini tidak lagi penting karena berat lahir
kurang dari 500 g dapat bertahan hidup.
Multipara: Seorang
wanita yang pernah menyelesaikan dua atau lebih kehamilan hingga 20 minggu atau
lebih.
Durasi
Kehamilan Normal. Durasi rerata kehamilan yang dihitung dari HPHT hampir
mendekati 280 hari atau 40 minggu. Hari
Perkiraan Lahir (HPL) dapat dihitung menggunakan rumus Naegele, yaitu:
HARI+7 BULAN-3 TAHUN+1. Contoh: Hari Pertama Haid
Terakhir (HPHT) tanggal 9 Agustus 2017, Hari 9+7=16, Bulan Agustus (Bulan 8)
8-3=5 (Bulan Mei), Tahun 2017+1=2018. Maka HPLnya adalah 16 Mei 2018.
Trimester.
Kehamilan lazimnya dibagi menjadi 3 periode setara dengan lama masing-masing
sekitar 3 bulan kalender. Secara urutan, trimester pertama terentang sampai
selesainya 14 minggu, kedua sampai 28 minggu, dan ketiga mencakup minggu ke-29
sampai ke-42 kehamilan.
Anamnesis. Informasi
terinci tentang riwayat Obstetri, riwayat haid, dan kontrasepsi.
Pemeriksaan
Psikososial. ACOG mendefiniskan factor resiko social sebagai factor
non-biomedis yang memengaruhi kesejahteraan mental dan fisik. Penapisan
psikososial dianjurkan minimal satu kali tiap semester kehamilan. Dilakukan
penyariangan terhadap hambatan untuk mendapat perawatan, misalnya kesulitan
transportasi, perawatan anak atau dukungan keluarga; tempat tinggal
berpindah-pindah; kehamilan tak diinginkan; hambatan komunikasi; masalah gizi; merokok;
depresi, dan masalah keamanan yang mencakup kekerasan rumah tangga.
Merokok.
Dapat terjadi efek teratogenik (peningkatan anomali jari janin), peningkatan dua kali lipat resiko plasenta
previa, solusio plasenta, dan ruptur membran kurang bulan. Mekanisme
patofisiologis mencakup hipoksia janin akibat meningkatnya karboksihemoglobin,
berkurangnya aliran darah uteroplasenta, dan efek toksik langsung nikotin dan
senyawa lain dalam asap rokok.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik umum perlu dilakukan pada kunjungan
prenatal awal.
Pemeriksaan
Dalam/Panggul. Serviks dilihat menggunakan speculum yang dilumasi dengan
air hangat atau gel pelumas berbasis air. Hiperemia pasif merah keunguan pada
serviks merupakan gambaran khas, tetapi tidak dengan sendirinya diagnostik,
untuk kehamilan.
Pemeriksaan bimanual dilakukan
dengan palpasi, dengan perhatian khusus pada konsistensi, panjang dan dilatasi
serviks; ukuran uterus dan setiap masa di adneksa; presentasi janin pada
kehamilan lanjut; dan setiap anomaly vagina dan perineum. Regio perianus perlu
dilihat dan dilakukan pemeriksaan rectum dengan jari.
Pemeriksaan Laboratorium
Uji laboratorium rutin, HIV, Hepatitis B, Clamidia.
Kehamilan Resiko Tinggi
Skrining factor resiko kehamilan resiko tinggi yang
merupakan indikasi konsultasi subspesialis.
D.
Kunjungan Pranatal Lanjutan (follow-up)
Surveilens Pranatal. Pada setiap kunjungan ulangan, dilakukan
langkah-langkah untuk menentukan kesejahteraan ibu dan janinnya. Evaluasi
biasanya mencakup:
Janin :
·
Kecepatan jantung;
·
Ukuran – saat ini dan laju pertumbuhan;
·
Jumlah cairan amnion;
·
Bagian presentasi dan station (pada kehamilan
tahap lanjut);
·
Aktivitas.
Ibu :
·
Tekanan darah – saat ini dan tingkat perubahan;
·
Berat – saat ini dan jumlah perubahan;
·
Gejala - termasuk nyeri kepala, mual dan muntah,
penglihatan kabur, nyeri abdomen, perdarahan, pengeluaran cairan dari vagina,
dan disuria;
·
Tinggi Fundus uteri dari simfisis dalam
sentimeter
·
Pemeriksaan vagina pada kehamilan tahap lanjut
sering member informasi berguna : Konfirmasi bagian presentasi dan stationnya,
Perkiraan klinis kapasitas panggul dan konfigurasi umumnya, Konsistensi,
penipisan dan pembukaan serviks.
Penilaian usia Gestasi
Tinggi Fundus. Tinggi fundus uteri
berkorelasi erat dengan usia gestasi dalam minggu. Antara 20 dan 34 minggu yang
diukur dalam sentimeter. Tinggi fundus harus dihitung sebagai jarak melintasi
dinding abdomen dari batas atas simfisis ke puncak fundus. Kandung kemih harus
dikosongkan sebelum pengukuran. Letak fundus menjadi lebih tinggi bila kandung
kemih penuh.
Bunyi Jantung Janin. Jantung janin
dapat terdengar pertama kali pada sebagian besar wanita antara 16-19 minggu
jika diauskultasi dengan cermat dengan stetoskop baku non-amplifikasi. Bila
menggunakan Doppler ultrasound hampir
selalu dapat mendeteksi sejak 10 minggu. Dengan sonografi transvagina real-time, aktivitas jantung janin dapat
terdeteksi hingga sedini 5 minggu.
Sonografi. Evaluasi sonografik
dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan penapisan aneuploidi trimester
pertama, diikuti oleh pemeriksaan standar pada trimester kedua untuk
mengevaluasi anatomi janin.
Sumber : Obstetri Williams Edisi 23 Volume 1
Hal.200-210
terima kasih untuk info perawatan pranatalnya, sangat lengkap!
ReplyDeleteSemoga bermanfaat. .
Delete