Wednesday, May 3, 2017

Pengalaman ke Pantai Luari, Tobelo, Halmahera Utara

Pengalaman PTT Daerah Halmahera Utara -PART 3-

06 April 2017
                Hari ini mulai aktif kerja di Puskesmas Soasio, Galela. Berhubung masih new comer, jadi perlu belanja beberapa (banyak) kebutuhan sehari-hari. Akhirnya aku dan adik berangkat ke Tobelo, diantar oleh Irfan, yang jemput di bandara kemarin (Baca disini Link pertama kali naik pesawat). Dari desa Soasio menuju Tobelo, kira-kira memakan waktu 45 menit perjalanan. Kami beli beberapa barang di Galaxy Mart. Lumayan lengkap disana. Harga juga standart Maluku. Aku menyarankan beli disana karena sudah coba beli di toko-toko kecil, malah lebih mahal. Lebih mahalnya ngga tanggung-tanggung, bisa beda 100 ribu.
               
Kira-kira jam16.30 WIT kami bertolak dari Tobelo, kembali menuju Soasio. Nah sama Irfan dimampirkan ke Pantai Luari yang berada di desa Luari. Sekalian lewat ceritanya. Berjarak 15 menit dari Tobelo. Kalau dari Bandara Gamarmalamo Galela mungkin memakan waktu sekitar 50 menit. Bisa menggunakan jasa transportasi “OTO”.

Yap, oto ini sejenis kendaraan pribadi, seperti Xenia, Innova, Ertiga, Agya, Jazz, dll tapi platnya warna kuning. Naik Oto dari Bandara menuju Luari bayar 25.000 per orang. Bila bawa barang-barang bagasi nambah 5.000 per orang. Nanti bilang aja turun di Pantai Luari. Pantai Luari berada di desa Luari, Kecamatan Tobelo. Jarak antara jalan utama dengan pantai sangat dekat. Bisa berjalan kaki sebentar.

Sampailah kami di Pantai Luari. Tadaa. Lihat foto-fotonya di bawah ya.
Diantara 2 arus. Saat laut pasang sepertinya daratan yang kami injak bakal hilang

Wah ombaknya ~ ~

Pantai identik dengan coret-coret pasir

Lihat backgroundnya, putih hijau biru, so beautiful

Pepohonan pantai menambah kecantikan pantai Luari

Di sini ada gazebo untuk duduk bersantai, namun sayang tidak ada penjual. Jadi sebaiknya membawa perbekalan makanan dan minuman sendiri. Tidak ada tempat sampah juga, sehingga sampah dibawa pulang sendiri.

Saat pulang, kami diminta membayar biaya karcis. Ternyata ngga di Surabaya, ngga di sini. Saat datang ga ada, saat pulang muncul. Itulah bapak parkir. Tapi ngga semua kaya gitu sih, ada juga bapak parkir yang professional, hehe.. Nah karena kami menggunakan mobil sendiri, jadi kena biaya parkir. Teorinya mobil kena 20.000, tapi Irfan menawar menggunakan bahasa daerah yang aku ngga tahu artinya, akhirnya hanya kena 10.000 saja. Katanya sih dia bilang masa orang daerah sini kena tarik biaya, jadi dia minta diskon. Hehe.

 
Karcis parkir
                
Satu kata yang bisa mewakili pantai Luari, MasyaALLAH, ciptaanNya sangat indah, Tak ada yang terjadi secara kebetulan toh. Menambah satu lagi bukti kekuasaanNya melalui ayat kauniyah ini. Semoga kita termasuk hambaNya yang berpikir dan senantiasa berdzikir memikirkan setiap ayat yang telah Allah tunjukkan kepada kita.


Note : Ayat Kauniyah adalah ayat-ayat Allah SWT yang ada di sekitar kita, seperti alam, kejadian, persoalan hidup, dan semua dinamika yang ada dalam kehidupan.

No comments:

Post a Comment